Diskusi Mahasiswa : Optimalkan Gerakan Milenial, Dalam menjaga Pilpres Damai dan Aman

Penulis : Tim redaksi

Berantas.co.id, Jakarta- telah terselenggara diskusi santai yang melibatkan sejumlah aktifis mahasiswa membahas terkait keutuhan NKRI. Diskusi ini digelar dengan semangat dan antusias para mahasiswa yang bertempat di Aula Training Center Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Jumat (22/02/19).

Brigjend Pol. Drs. H. Budi Setiawan, M. Si (Kepala Biro Multi Media Mabes Polri) menyampaikan, pemuda harus menjaga demokrasi Indonesia, karena dalam pemerintahan ini rakyat dari rakyat dengan rakyat untuk rakyat. Gangguan yang terjadi pada Pilkada yaitu money politik, black campaign dan hoax.

“Hoax ialah bagaimana untuk provokasi, dengan sumber yang tidak jelas. Dalam Oxford English hoax sebagai kebohongan yang di buat untuk kejahatan. Dalam kejahatan hoax ini yaitu sering menyerang satu sama lain seperti, sara, agama dan lainnya. Hoax diteruskan supaya semua orang tertuju ke korban hoax, makanya tugas mahasiswa bagaimana mengawal agar hoax tidak leluasa di Indonesia dan bisa menangkal hoax yang dapat memecah belah bangsa. Cegah hoax dengan rajin membaca, cek dan pastikan,” ucapnya.

Rian Hidayat (Sekjen Perkumpulan Gerakan Kebangsaan) juga mengapresiasi kepedulian seorang Jenderal Budi begitu besar terhadap mahasiswa yang hadir ditengah-tengah aktifis mahasiswa.
Pesta itu sudah barang tentu ada dinamika apalagi pesta demokrasi.

“Kebutuhan politik terhadap kaum milenial menjadi titik yang mayoritas. Maka dari itu standing posisi harus jelas, apa yang bisa di lakukan. Misalkan mampu dalam bidang diskusi itu harus di kembangkaan, bisa pertanian harus dikembangkan, hebat dalam IT juga terus dikembangkan dan harus fokus. Kita disini sebagai perwakilan kelompok milenial memiliki basis yang jelas, sekali berbicara akan mampu memberikan pengaruh,” tuturnya

Raja Agung Nusantara (Ketua Umum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia) menjelaskan, Bangsa Indonesia harus dijaga oleh kelompok pemudanya. Karena tidak mungkin orang bangsa asing yang akan menjaga dan memperbaiki bangsa kita.

Zainuddin Arsyad S.ip (Mantan Presiden Muslim Students Association) juga memberikan pemahaman, pemuda adalah pemegang estafet kepemimpinan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia lahir dari sekelompok pemuda dalam sumpah pemuda. Dan sudah barang tentu wajib untuk tetap menjaga Keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia.

Selain itu Muhammad Husen (ketua Umum Mahasiswa Raja Ampat Papua), Pemilu itu sekelompok rakyat yang bernaung di negeri sendiri. Bukan hanya sekelompok warga. Sebagai warga negara wajib memilih dan berkiprah dalam pesta demokrasi. Sebagai aktifis mahasiswa harus jelas dalam mengambil sikap  politik.

Anhar Tanjung (Generasi Milenial Nusantara) berpendapat, perbedaan pandangan politik mahasiswa bukan jadi pertentangan siapapun yang menang di Pilpres nanti, kita harus menerima dan kita tetap menjaga keutuhan NKRI.

Dalam suasana yang begitu santai dan harmonis, acara tersebut juga berjalan dengan lancar dan penuh keakraban.

Comments

comments