Ketua DPRD Tangsel Menghina Profesi Wartawan

Penulis Redaksi

Sumber : Aeng

Berantas.co.id, Tangerang Selatan – Tak terima pemberitaan yang mengkritisi kinerja anggota dewan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Mochamad Ramlie marah-marah. Bukan sampai disitu saja, bahkan Ramlie menghina profesi wartawan dengan kata-kata “Bego Lu Pada”.

“Ini siapa yang bikin berita, makanya jadi dewan dulu biar tahu aturan. Geblek banget wartawan main tulis-tulis aja. Makanya jadi dewan dulu biar tahu,” ujar Ramlie saat menghubungi salah seorang wartawan media cetak, Selasa siang (12/02/2019).

Sebelumnya diberitakan, sejumlah pihak menyoroti dan memberi kritik atas minimnya pembentukan Peraturan Daerah (Perda) Kota Tangsel yang sah diundangkan di tahun 2018. Terhitung hanya 2 perda yang di undangkan, padahal anggaran mencapai puluhan miliar.

Lebih lanjut, Ramlie yang juga politisi Golkar ini justru menantang wartawan, dengan menyebut bahwa dirinya tidak takut terhadap wartawan. Dalam rekaman pembicaraan via telepon yang viral dikalangan awak media Tangsel itu, Ramlie dengan nada tinggi dengan mengeluarkan kata-kata kasar.

“Emang gua takut ama wartawan, main tulis main tulis, besok (Rabu,13/2) kita ada konferensi pers datang semua tuh wartawan, ajak sekandang-kandangnya, main tulis main tulis sembarang tulis aja pengen jatuhin pimpinan lu, lawan gua juga belom pada bisa, bego lu pada,” tambahnya dalam rekaman itu.

Dia juga menjelaskan bahwa, kesalahan lambannya perda bukan hanya dari dewan yang dipimpinnya, tetapi juga ada andil DPRD provinsi Banten.

“Memang dewan itu tugasnya pansus nanti selesai itu semua ada di Provinsi, kok berita setiap hari begitu, gimana sih? Gunakan dong, minta penjelasan yang bener, makanya datang ke kantor ketemu saya, jangan asal main tulis,” tuturnya lagi.

Lantaran merasa dihina profesinya, mengikuti arahan Ramlie, sejumlah awak media mendatangi Gedung DPRD Tangsel Jalan Raya Puspitek, Kecamatan Setu, guna menghadiri undangan konferensi pers tersebut, sembari membawa kandang sesuai permintaan Ketua DPRD, Rabu (13/02/2019).

Namun, sangat disayangkan konferensi pers tersebut tidak terlaksana tanpa sebab alasan yang jelas.

Mengomentari hal ini, menurut Agung Wibowo Hadi, Presidium Garda Nasional Untuk Rakyat (GNR), menganggap Ketua DPRD dianggap tak mencontohkan bahasa yang beradab. Hal itu, tambah Agung, mencontohkan sebagai seorang pemimpin yang panik dan anti kritik.

“Sebagai Ketua DPRD, bahasa yang dikeluarkan sangat tidak beradab, kasar, tidak ber-etika, dan cenderung melecehkan atau meremehkan peran serta fungsi wartawan sebagai mitra. Malah seperti kotoran dan comberan mulutnya,” kata Agung.

GNR kata Agung juga akan memberi kritik dan masukan kepada partai Golkar terkait ujaran yang tidak baik dari kadernya itu.

“Kami Garda Nasional Untuk Rakyat, akan segera melakukan demonstrasi dan mendatangi DPP Partai Golkar, agar mengganti Ketua DPRD tersebut yang telah membuat malu Partai Golkar dan Koalisi Partai Pemerintah di Tangsel.

Comments

comments