Ketua GPMI Syarief Hidayatulloh Menilai Gembong Lebih Paham Dari Anies

Penulis : Iyan

Editor : Redaksi

Ketua Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) DKI Jakarta, Syarief Hidayatulloh menilai bahwa Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono jauh lebih paham terkait dengan terbitnya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) di Pulau Reklamasi Teluk Jakarta.

“Gembong yang lebih paham soal reklamasi, bukan Anies yang dianggap plintat-plintut. Seharusnya Mas Gembong lebih jeli dan memahami terkait terbitnya IMB,” kata Syarief dalam keterangan persnya, Sabtu (15/6/2019).

Apalagi kata Anies, terbitnya IMB tersebut diketahui karena adanya Perda yang ada sejak jaman Gubernur sebelumnya yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Maka dari itu, Syarief merasa tidak mungkin Anies menerbitkan IMB pulau yang ijin operasionalnya telah dicabut oleh Pemprov DKI Jakarta itu diterbitkan oleh Anies Baswedan secara diam-diam seperti yang banyak diberitakan.

“Semua sudah dijelaskan sama Gubernur. Bagaimana mungkin itu diam-diam dilakukan oleh Gubernur. Proses hukum yang berjalan di tempuh sesuai dengan Perda,” ujarnya.
Terkait dengan reklamasi, Syarief memandang justru Anies Baswedan sangat memenuhi janji kampanyenya yakni menutup pulau Reklamasi di teluk Jakarta itu.


“Gubernur jelas telah memenuhi janji kampanyenya, reklamasi telah ditutup sampai ada pembahasan lebih lanjut di DPRD yaitu Raperda yang telah digodok oleh Gembong di zaman Ahok,” terang Syarief.

Jika melihat dari terbitnya IMB pulau reklamasi itu, Syarief memandang justru Gembong lah yang sangat paham mengapa ijin membangun untuk Pulau D itu bisa sampai terbit.

“Pergub masih zaman Ahok. Anies sangat patuh terhadap produk hukum di Indonesia,” tegasnya.
Sementara terkait dengan tudingan Gembong bahwa Anies Baswedan plintat-plintut alias mencla-mencle dalam urusan reklamasi itu, Syarief pun menilai bahwa Gembong lah yang mencla-mencle.

“Mas Gembong jangan mencla-mencle, sampean senior di DPRD yang terus akan memperjuangkan reklamasi dibuka kembali tapi Anies yang menutup,” tutur Syarief.

Baginya, sejauh ini baik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI dan masyarakat Jakarta masih komitmen untuk menutup pulau buatan tersebut.

“Rakyat Jakarta tetap komitmen untuk tidak akan membuka kembali pembangunan reklamasi, titik,” tutupnya.

Comments

comments