Melalui Majelis Pers, Saatnya Para Organisasi Pers Nasional Bersatu Bubarkan Dewan Pers

Penulis : Opan 

Berantas.co.id -Jakarta – Para pimpinan organisasi pers Indonesia melakukan temu silahturahmi yang dihadiri tidak kurang dari 25 orang ketua umum dan pengurus DPP, DPN, dan para wartawan dari puluhan awak media online maupun cetak.

Acara yang digagas secara spontanitas itu berlangsung di Bakmi Toko Tiga, Jl. Wahid Hasyim No. 63, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Juni 2018.

Mereka yang hadir mewakili tidak kurang dari 20-an organisasi pers yang ada, yang selama ini tidak diakomodir oleh dewan pers sebagai konstituen lembaga tersebut.

Organisasi pers Nasional yang hadir dalam acara tersebut merupakan perwujudan dalam perkembangan kembalinya Majelis Pers Indonesia sebagai lembaga yang dipercayakan untuk membubarkan dewan pers.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pers Republik Indonesia Hence Mandagi mengatakan, seluruh Ketua Umum organisasi pers yang hadir pada pertemuan di sebuah restoran di bilangan Jakarta Pusat tersebut, sepakat menyatakan “perang” melawan kriminalisasi pers Indonesia.

“Target utama perlawanan kita adalah Dewan Pers, karena menjadi biang kerok terjadinya tindakan kriminalisasi pers di berbagai daerah,” ungkap Mandagi. Dan dalam waktu dekat ini (4/7-2018), Mandagi membeberkan, akan ada aksi damai perwakilan wartawan dari berbagai daerah yang terpusat di Jakarta, usai sidang gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Dewan Pers di PN Jakarta Pusat.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Komite Wartawan Reformasi Indonesia, Ozzy Sulaiman Sudiro mengaku, akan ada agenda besar penyelamatan kemerdekaan pers Indonesia yang sedang dipersiapkan puluhan organisasi pers di Posko Komando Perang Melawan Kriminalisasi Pers yang berpusat di SEKBER MP lantai 5 Gedung Dewan Pers.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia Wilson Lalengke menegaskan, hanya terjadi di Indonesia, sebuah karya jurnalistik dianggap perbuatan kriminal oleh Dewan Pers.

“Puluhan ribu media dan ratusan ribu wartawan harus diselamatkan dari tindakan kesewenangan Dewan Pers,” imbuhnya. 

Hadir pada acara silahturahmi ini antara lain:

1. Ozzy Sulaiman selaku Sekjen Majelis Pers Indonesia sekaligus ketua umum Komite Wartawan Reformasi Indonesia.

2. Budi Wahyudin, selaku pengurus inti Majelis pers Indonesia dan sebagai Sekjen Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia.

3. Pengurus Inti Forum Pers Independent Indonesia yang mewakili Mustofa Hadi Karya Ketua Setnas FPII.

4. Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke.

5. Ketua Umum Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) Taufiq Rachman.

6. Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) Heintje Mandagi.

8. Hans Kawengian Ketum KOWAPPI

9. Helmy Romdhoni Ketum JMN.

10. Marlon Brando Ketua IMO.

11. Yulius Lase Ketua PWO.

12. Serta Tri Wulan Sari ketua Persatuan Solidaritas Wartawan Indonesia (PSWI). 

Selain itu, terlihat hadir juga Ronaldo yang disamping mewakili Ketua Umum Persatuan Wartawan Reformasi Indonesia (PWRI), juga adalah sebagai Pimpinan Redaksi Sinar Pagi Baru. Sebagaimana diketahui bahwa media mingguan Sinar Pagi Baru adalah tempat berkarya almarhum Muhammad Yusuf, korban kriminalisasi aparat di Kotabaru, Kalimantan Selatan yang tewas pada 10 Juni 2018 lalu.

Semoga melalui silahturahmi para pimpinan organisasi pers yang berlangsung sejak pukul 16.00 wib hingga usai makan malam ini, seluruh pekerja pers dan wartawan se-Indonesia dapat menggalang persatuan dan kerjasama dalam memperjuangkan kemerdekaan kehidupan pers yang bebas dari kriminalisasi, intimidasi, dan berbagai bentuk pemasungan jurnalisme di negeri ini. Bravo Pers Indonesia..!!!

Comments

comments