Polisi Membongkar Pabrik Ekstasi Palsu Rumahan di Tamansari Jakarta Barat

Penulis : redaksi

Berantas.co.id, Jakarta – Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat membongkar pembuatan pil ekstasi di sebuah rumah di Taman Sari, Jakarta Barat.

Pada pengungkapan itu, polisi menangkap dua pembuat pil esktasi yakni SA, perempuan berusia 40 tahun, dan rekan lelakinya, HB (36). Keduanya ditangkap pada Sabtu (23/3/2019).

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi menyatakan, keduanya telah ditahan di Mapolrestro Jakarta Barat.

“Benar, yang bersangkutan telah kami amankan,” kata Hengki, Senin (25/3/2019). “Orang yang kami tangkap diduga sebagai pekerja,” imbuhnya.

Hengki menjelaskan, dari pengungkapan itu, polisi menyita ratusan pil ekstasi dan alat cetaknya.

Kasat Narkoba Polrestro Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz menjelaskan pengungkapan ini berawal dari informasi yang didapat dari warga masyarakat akan pembuatan pil ekstasi di sebuah rumah di Tamansari.

Polisi kemudian berupaya melakukan pengungkapan. “Kami lakukan undercover buy. Setelah sepakat, dilalakukan pertemuan di Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat. Kemudian anggota melakukan penangkapan dan penggeledahan terhadap tersangka,” ujarnya.

Dari penggerebekan itu ditemukan 1 paket diduga berisi 225 butir pil ekstasi yang diduga palsu.

Setelah diteliti, polisi mendapatkan petunjuk bahwa pil-pil itu adalah ekstasi palsu. Menurut SA dan HB, pil ekstasi itu dibuat dari campuran obat-obat yang bisa dibeli di warung seperti Bodrex, Paracetamol, Sanmol, dan Neo Napacin.

Campuran obat itu ditambahi blau cuci, bahan padat berwarna biru yang biasa digunakan untuk mencuci pakaian.

“Kami telah lakukan pengujian dan hasilnya pil tersebut tidak mengandung unsur narkotika, bisa dikatakan pil tersebut pil ekstasi palsu,” kata Kanit 1 Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Arief Oktora.

Untuk proses hukumnya para pelaku dijerat Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang ancaman hukuman tertingginya 15 tahun penjara.

Dadan, pejabat Bidang Penindakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, jika bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pil ekstasi palsu tersebut berbahaya bagi tubuh.

Apalagi, ekstasi itu dibuat dari campuran Paracetamol, Bodrex, Neo Napacin, dan blau cuci.

“Jika dicampur tanpa aturan akan menimbulkan efek yang membahayakan. Contohnya Parasetamol yang jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak sesuai dengan aturan, akan menimbulkan efek kerusakan pada ginjal, hati dan gangguan gagal jantung,” katanya.

Sedangkan blau yang merupakan bahan untuk mencuci pakaian, bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal dan hati.

Dadan menyatakan, BPOM mengapresiasi jajaran Polres Metro Jakarta Barat yang berhasil mengungkap kasus ini.

“Jangankan pil ekstasi yang palsu, yang aslinya saja sangat membahayakan bagi kesehatan orang yang mengonsumsinya,” katanya.

Comments

comments