Tawuran di Kelapa Dua Wetan Akibatkan 1 orang Meninggal, Polres Metro Jakarta Timur Tangkap Pelaku

Penulis : Yuli

Editor : redaksi

 

 

Berantas.co.id, Tawuran Antar Warga di Wilayah Kelapa Dua Wetan, kecamatan Ciracas Jakarta Timur, yang mengatasnamakan Geng Mafia dengan Geng Borneo kembali pecah, dan seorang pelaku tawuran meninggal akibat sabetan Senjata tajam.

Dalam keterangan Pers yang digelar jajaran Polres Metro Jakarta Timur pada Selasa 18 Juli 2023, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombespol Leonardus Simarmata menegaskan, telah terjadi perkara tindak pidana kekerasan yang dilakukan di muka umum, terhadap orang ataupun pengeroyokan atau penganiayaan dalam penyerangan atau perkelahian yang dilakukan oleh beberapa orang.

Tawuran warga kejadiannya pada hari Selasa tanggal 11 Juli 2023 pukul 04.00 Wib di taman Tulip yang beralamat di jalan Raya Kelapa Dua Wetan, kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Korban atas nama Muhammad Rifki Kartawijaya alias Wiki laki-laki 23 tahun, dan Pelaku tindak kekerasan kebetulan adalah anak yang berhadapan dengan hukum, ada dua orang.

Pasal yang dipersangkakan adalah 170 ayat 3 pasal 358 ayat 2 KUHP ini adalah pasal yang dikenakan kepada para tersangka, sementara barang bukti empat pucuk senjata tajam jenis celurit panjang kurang lebih 90 cm, senjata tajam jenis golok sisir satu buah, stick golf 2 pucuk, celurit sedang satu pucuk, senjata tajam jenis golok satu pucuk, senjata tajam jenis cocor bebek kecil atau pipa yang dipipihkan, senjata tajam jenis plat besi berbentuk cocor bebek satu pucuk, 1 selongsong kembang api berwarna merah berlumuran darah, baju kaos berwarna hitam bertuliskan K22M.

Peristiwa berawal pada hari Selasa tanggal 11 Juli pukul 03.00 di lapangan voli samping SMP 237 Cipayung, yang bernama geng Borneo ini sudah berkumpul menyiapkan senjata tajam untuk melakukan tawuran dan dari anggota geng Borneo yang komunikasi melalui pesan singkat direct Messenger Instagram kepada Geng Mafia Bruno melakukan pesan balasan mengajak untuk tawuran di lokasi taman tulip, dan kedua kelompok para pelaku berjalan kaki namun ada juga menggunakan motor, rata-rata berdua. ada yang bertiga.

Masing-masing membawa senjata tajam, kurang lebih sekitar 20 orang menuju ke TKP, game mafia keluar dari gang sambil menyalakan petasan yang diarahkan ke geng Borneo, dan mengeluarkan senjata tajam. keduanya lalu saling serang.

dan anak yang berhadapan dengan hukum tadi ini menyabetkan senjata tajam ke arah pundak sebelah kanan korban, lalu korban terjatuh dan dikeroyok tiga orang. yang dua masih dalam DPO Polres Jaktim. korban yang luka bacok dapat melarikan diri, namun dalam perjalanan saat menuju ke rumah sakit, korban meninggal dunia.

Berdasarkan hasil pengembangan daripada informasi yang didapat maupun juga yang ditemukan keterangan para saksi yang didapatkan bukti petunjuk dan rekaman melalui media sosial para pelaku, sehingga pada hari Rabu 12 Juli 2023 pukul 15.00 tim unit Reskrim Polsek Ciracas ini mendapatkan informasi pelaku lalu dilakukan penangkapan. hari itu pada hari Selasa tanggal 11 Juli di rumah orang tuanya dan Pada hari Kamis 13 Juli kembali melakukan penangkapan terhadap pelaku sama di rumah orang tuanya beralamatkan di Kelapa Dua Wetan, saat ini sedang dalam proses Sidik dan kita lakukan proses hukum kepada para tersangka, ungkapnya.

Dalam jumpa Pers, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombespol Leonardus Simarmata yang menyampaikan himbauan seluruh Masyarakat, khususnya orang tua. bahwa kita punya tanggung jawab untuk mengawasi anak, karena dalam beberapa saat terakhir ini terjadi tawuran menggunakan senjata tajam, pelakunya anak di bawah umur ataupun juga anak-anak yang baru selesai sekolah.

Untuk itu hendaknya ini menjadi perhatian bagi kita bersama, dan sekali lagi kami memastikan bahwa para pelaku yang telah melakukan ataupun juga akan melakukan kekerasan dengan menggunakan senjata tajam kami akan proses hukum secara profesional pada para pelaku, kita berharap bahwa ini tidak terulang dan tidak terjadi lagi, kami sangat menghimbau untuk anak-anak kita yang saat ini masih duduk di bangku sekolah ataupun juga masih dalam proses pendidikan untuk menghindari tawuran ataupun ajakan-ajakan tawuran, ataupun melakukan kekerasan terhadap orang lain, tegas Kapolres Metro Jakarta Timur.

Comments

comments