Ustazah Caca: Saya Ikhlas mengamalkan ilmu Saya Untuk Masyarakat

Editor : Redaksi

Penulis : Iyan

 

Berantas.co.id, Jakarta – Banyak guru mengaji di Indonesia yang ikhlas dan fenomenal, akan tetapi kali ini kami akan membahas satu profil guru ngaji yang luar biasa tawadhu.

Guru ngaji tersebut berada di selatan Jakarta, dalam kondisi sulit dan bagaimana pun beliau ikhlas memberikan ilmunya untuk anak anak disekitar kediamannya.

Ibu tiga anak ini biasa di panggil Mpo Enca, di ketahui menjadi guru ngaji di pinggiran Jakarta hampir 20 tahun, tak satupun perhatian pemerintah setempat memberikan bantuan.

Almarhum suami melarang keras untuk memungut bayaran walaupun dalam kondisi sesulit apapun, ikhlas saja ucap sang almarhum suami H. Matsani.

Para orang tua hanya sepakat untuk patungan membayar membayar listrik alakadarnya, terkadang itupun sulitnya bukan main.

Bahkan sempat saking susahnya pernah hanya memasak nasi akik( nasi kering yang dimasak kembali) untuk bertahan hidup, tapi beliau tetap bersyukur karena Allah masih diberikan Rejeki yang halal kepadanya.

Wanita paruh baya ini beralamat di Jl. H. Amsar RT 3/4 Kampung Ciganjur, Kelurahan Cipedak Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.

kami awak media, Mendengar ucapan tersebut miris, ditengah glamournya ibu kota dan besarnya APBD DKI  suatu hal yang kontradiktif melihat  tersebut masih ada seorang guru ngaji yang masih hidup miskin.

Ustazah Caca ini, mengatakan ” Saya Ikhlas mengalkan ilmu saya untuk masyarakat”, karena ini adalah ladang amal jariah.

Sempat dianjurkan oleh para tetangga untuk membuat proposal bantuan majlis ta’lim, akan tetapi beliau tetap tidak mau, ditakutkan ada kecurigaan yang sangat menyalah gunakan proposal tersebut.  Sungguh satu hal yang sangat luar biasa dimiliki guru ngaji ini.

Wanita paruh Baya ini diketahui Pernah mengenyam pendidikan di MTSN 1 dan  MAN 1 dengan Conversation bahasa Arab dengan tingkat sedang dan Ilmu kalam Imla yang luar biasa.

Beliau juga hafal banyak hadist dan Ayat ayat Al qur’an. Di tengah kehidupan yang sulit ini, ustadzah hanya bermunajat kepada Allah agar selalu di berikan kesehatan dalam menyebarkan ilmu yang dia miliki.

Nasib guru selalu miris, walaupun Anggaran pendidikan sangat besar tetap saja masih ada beberapa guru yang hidupnya sangat memprihatinkan.

Harusnya para guru mengaji baik TPA, lekar ataupun majelis Ta’lim yang formal maupun non formal mendapat tunjangan dari pemerintah karena mereka adalah pilar Instrumen dalam mencerdaskan anak bangsa.

Dengan tulisan ini berharap agar pemerintah memperhatikan Ustazah Sa’diyah (Caca) agar nasibnya tidak semiris itu, bahkan menurut kami ustadzah ini layak di berikan haji/ umroh gratis oleh pemerintah Republik Indonesia karena pengabdiannya untuk bangsa dan negara tercinta.

 

Comments

comments