Wabah Demam Berdarah Melanda, Seorang Warga Nekat Mengasapi Depok

Penulis : redaksi

Sumber : Sogi

Berantas.co.id, Depok – Mus Mulyadi, Sekretaris Pemuda Pancasila Kec. Cinere melakukan fogging selama 3 bulan penuh di daerah Beji, Cinere & Limo, dimulai tanggal 5 januari – 30 maret 2019, hal ini merupakan Realisasi pengejahwentahan dari Intruksi Amanah Ketum PP Yapto Soerjomarno bahwa, “bangsa kita harus bersatu, bersama – sama maju kedepan”.

Mus mulyadi menegaskan kita sebagai anak bangsa yang yang berideologi Pancasila harus mampu menjadi motorik penguatan transparasi didesa, yang sudah terploting anggaran di BUMDES / PNPM, APBD & APBN setelah & sebelum status waspada ditetapkan.

Wabah Demam Berdarah bukan hanya persoalan lingkungan, tapi juga trombosit terlalu rendah yang berakibat pada kematian, dan ini harus segera saya lakukan meskipun sendirian, saya warga kecil mengharapkan pemerintah Kota Depok mampu mengatasi wabah yang terjadi di masyarakat, dengan kekuatan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah, harapan pemerintah cepat bergerak serta menghimbau kepedulian pihak swasta, dan partisipasi masyarakat dapat mengatasi wabah DBD saat musim hujan di tengah – tengah hiruk pikuk politik.

Agenda fogging sebulan penuh ini adalah inisiatif pribadi setelah mengikuti *Sarasehan Nasional Calling* Indonesia yang dilakukan secara intensif, selektif dan tertutup. untuk mengurai permasalahan Bangsa dan Negara yang juga membahas kesenjangan antar Elit dan gressroot yang dampaknya sangat dirasakan ditengah tengah pembenturan ideologi agamis dengan nasionalis.

Aksi nekad ini bukan tanpa sebab, selain sebagai Putra daerah Betawi, beliau juga dikenal Umar Patek nya betawi.
sangat rasional sebagai anak bangsa, “saya melakukan Aksi Gila Sendirian di kelurahan – kelurahan se-kota Depok untuk Peduli kesehatan&Lingkungan, sebab 2 orang keponakan & istri saya saat ini terjangkit Demam Berdarah dan menjadi pelecut bentuk rasa syukur nikmat saya untuk bisa bermanfaat buat orang lain, dari pada sekedar menggurui dan memproduksi post truth hoax” cetusnya.

Comments

comments