Warga Binaan Rutan Kelas IIB Garut Ikut Mencatat Sejarah The Poco Poco Record Dunia

Penulis : Opan

 

Berantas.co.id – Garut – persiapan 20 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) rutan Garut yang terpilih untuk mewakili catatan pelaku sejarah sebagai pemecah rekor dunia, dalam ajang The Poco-Poco Dance Guines World Record (GWR) 2018, terlihat dalam keseragaman dan semangat kemerdekaan.

Menurut Galang salah seorang petugas Rutan yang dipercayakan sebagai kordinator senam Poco Poco, saat dikonfirmasi awak media dirinya mengatakan bahwa semua sudah tersistem dan Poco poco ini sebagai partisipasi Rutan kelas IIB Garut.

“Persiapan yang dilakukan para warga binaan tidak kurang dari 2 Minggu dan acara puncak secara serentak di seluruh Indonesia pada 5 Agustus 2018.” Ucap Galang.

Dengan satu intruksi, para warga binaan langsung membentuk formasi menunggu aba-aba dari Jakarta yang dipandu Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 3, yang disiarkan secara live streaming.

Sekitar pukul 06.49 Wib, begitu mendapat aba-aba senam dimulai secara serentak,

Jalan kesamping kiri, kanan, kedepan dan belakang, itu lah salah satu gerakan warga binaan. Seakan-akan tidak ada beban dari raut wajahnya. Se-sekali mereka melontarkan senyuman, sambil bergerak energik mengikuti rentak irama lagu yang dipopulerkan Yoppie Latul.

Meski berlangsung selama sepuluh menit, namun tampilan para warga binaan Rutan Kelas IIB Garut tetap memukau.

Suara gemuruh dan sorak para tahanan lainnya dari dalam kamar sel memberi semangat kepada teman temannya yang ikut Poco Poco.

Meskipun tidak bisa melihat langsung dari dekat, mereka berusaha menyaksikan atraksi teman-teman mereka dari balik jeruji besi.

Usai bergoyang Poco-Poco, Kepala rutan Kelas IIB Garut Sukarno Ali yang didampingi Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Febrian Sony, dan beberapa petugas Polsuspas Rutan Garut langsung berikan tepuk tangan dan bangga pada warga binaannya.

Sukarno Ali, mengaku senang, Karena pelaksanaan The Poco-Poco Dance GWR 2018 di rutan garut berakhir dengan sukses dan lancar. Hal yang membanggakan dirinya, warga Binaannya terlihat kompak dan tampil prima.

Menurut Ali, tidak dapat membayangkan apakah warga binaannya mampu dan bisa kompak dalam gerakan Poco Poco, terselit dalam pikirannya hal menyeramkan dan warga binaannya sulit diatur.

“Meskipun mereka belum terlatih, namun kami bangga karena bayangan mengerikan itu menjadi indah ketika gerakan mereka sangat kompak mengikuti irama musik Poco Poco. Dan ini akan menjadi sejarah baru dalam pemecahan record dunia dan MURI 2018.” Kata Ali.

Tidak ketinggalan tim dokumentasi para petugas Rutan Garut begitu semangat ketika mengambil moment terpenting itu. Dikatakan Averoes, petugas penanggungjawab dokumentasi dan publikasi bahwa meski semua alat terbatas, tapi kami tetap berikan hasil maksimal dan kekompakan teman teman petugas juga ikut merekam kegiatan Poco Poco ini dari berbagai angle (sudut) sehingga terlihat indah dan hidup.

Comments

comments