Wartawan Dikeroyok Mafia Dihadapan Petugas Dinas Kehutanan, ketika Liput Kerusakan Hutan

Penulis : Redaksi / Mustofa HK

 

Berantas.co.id, Labura – Arogansi para Perusak Hutan dikawasan Hutan Labuhanbatu Utara (Labura) terhadap Jurnalis yang hendak meliput di Daerah Desa Hatapang Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labura, diperlihatkan oleh para Penganiaya di hadapan petugas Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (29/9/18).

Korban seorang Wartawan Media Online Harian Kriminal di Sumatera Utara, bernama Khoirul Faisal Dolok Saribu (38) yang menerima Penganiayaan yang dilakukan beramai – ramai dengan brutal, saat hendak melakukan Peliputan di Desa Hatapang, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labura Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (29/9/18).

Korban dianiaya beberapa orang, secara bersama – sama (Dikeroyok) yang diduga Petugas Penjaga Palang PT LBI (Labuhan Batu Indah), milik seorang warga Labuhanbatu yang dikenal sebagai RR, bersama teman Penjaga lainnya dan salah satu Supir Truck Perusahaan Kayu di Labura saat sedang meliput turunya Petugas dari Polhut Dinas Kehutanan, KPH serta Gakum wilayah Sumatera Utara, untuk peninjauan dan pengukuran Lahan Kelompok Tani Hutan Jainapul Batu Jonjong Bersinar di Desa Hatapang.

Teks Foto: Korban Pengeroyokan Faisal Saat Dirawat Luka – Lukanya Setelah Mengalami Pemukulan
Adapun kedatangan Petugas dari Dinas Kehutanan dan Awak Media terkait adanya laporan oleh Kelompok Tani beberapa waktu lalu karena dugaan Perambahan Hutan.

Faisal menjelaskan, kronologis kejadian kepada Awak Media ini menyebutkan, Saat itu Ia datang bersama rekan – rekan Wartawan Media Online, Cetak dan TV ke Desa Hatapang Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labura Provinsi Sumatera Utara, dengan tujuan ingin meliput Kerusakan Hutan di Desa tersebut, lalu saat hendak mengambil foto, salah satu Petugas Jaga Pintu Palang Perusahaan melarang para Awak Media dan LSM untuk ikut masuk ke Hutan.

 

“Saat Saya mengambil foto dengan Handphone Saya, dan tiba – tiba Hanphone yang saya gunakan untuk memotret dirampas oleh salah satu Penjaga Palang Pintu Masuk Hutan Hatapang berinisial UD, lalu Saya langsung dipukul oleh teman – temannya para Penjaga Palang Pintu Masuk ke Hutan Hatapang tersebut, yaitu DM, LM, dan MY”, terang Faisal.

Faisal mengatakan, bahwa Kepalanya terasa pusing setelah dipukul secara beramai – ramai dan bertubi – tubi dengan kepalan tinju para Penjaga Palang Pintu Masuk ke Hutan Hatapang yang di kuasai PT LBI.

Akibat aksi Pengeroyokan tersebut Faisal mengalami memar dibagian Wajahnya, Bibir, Dahi dan Pelipis kirinya terlihat mengalami memar dan Faisal mengeluh pusing di Kepalanya.

“Saya kan sedang melakukan Tugas sesuai Tupoksi Saya sebagai Wartawan tiba – tiba diserang sekelompok orang yang menurut sumber terpercaya mereka adalah Penjaga Palang Pintu Masuk ke Hutan Hatapang”, tambah Faisal.

Setelah terjadi aksi pemukulan itu, Faisal mengatakan dia dan beberapa orang Awak Media Online dan Cetak disuruh untuk segera meninggalkan lokasi.

Setelah itu, Faisal melaporkan Peristiwa Pengeroyokan ke Polsek Na IX-X Resort Labuhanbatu. Laporan itu diterima polisi dengan Nomor : STPL/201IX /2018/SU/LBH/SEK NA IX-X
Dia meminta agar Polisi segera menindak lanjuti kasus tersebut.

Terpisah, Ketua Satgas Kelompok Tani Jainapul Batu Jonjong Bersinar Buyung Munthe (46), sebelumnya mengundang Media untuk meliput Pengukuran Tapal Batas Hutan HPL dengan HPT, saat di Palang Pintu Masuk Teman Awak Media tidak diberi izin untuk masuk ke lokasi PT LBI.

“Tidak boleh Media masuk ke lokasi”, sebut Buyung menirukan ucapan Petugas Jaga Palang, lalu beberapa Anggota Kelompok Tani pun balik kanan tidak mau masuk karena pihak Penjaga Palang PT LBI tidak memberi izin masuk Awak Media.

“Ya, Saya melihat, saat teman Media hendak memotret langsung dipukul oleh penjaga palang”, sebut Buyung.

Kapolsek NA lX-X AKP Anggun Putra berjanji di hadapan Sejumlah Wartawan bahwa 1X24 Jam, akan memproses Laporan yang telah diterimanya dan akan mengamankan 4 Orang Pelaku Pengeroyokan terhadap Wartawan di Desa Hatapang Kabupaten Labura.

Comments

comments