Penulis : Ryan Kadhafi
Berantas.co.id, Tangerang – Aksi buruh asal Tangerang menuju rumah dinas Gubernur Banten di Serang, tidak berjalan tertib, Senin (19/11/2018). Personel kepolisian disiagakan di beberapa titik untuk melakukan pengamanan.
Polisi juga dilibatkan dalam pengawalan, karena ribuan buruh melintasi Jalan Raya Serang. Sebelum berangkat, massa berkumpul di dua titik wilayah Kabupaten Tangerang, yakni Bitung (Kecamatan Curug) dan Citra Raya (Kecamatan Cikupa). Sekitar pukul 12.00 WIB, buruh dari berbagai aliansi tiba di Balaraja.
Suasana tegang pun terjadi di sana. Lantaran buruh memaksa untuk melintas di jalan bebas hambatan. Massa mendesak agar polisi tidak memblokade pintu Tol Balaraja Barat (Balbar).
“Personel Polresta Tangerang dan Polsek Balaraja sudah melakukan upaya antisipasi agar massa buruh tidak masuk tol. Tetapi rekan-rekan buruh bersikukuh dengan dalih cepat sampai di Serang,” kata Kapolsek Balaraja Kompol Wendy Andrianto kepada berantas.co.id.
Lebih dari 10 menit para buruh bertahan di sekitaran pintu Tol Balbar. Polisi pun terus melakukan negosiasi supaya peserta aksi tetap menggunakan jalur Jalan Raya Serang.
“Sekitar 15 menit negosiasi, kita terus memberikan pemahaman kepada mereka. Akhirnya massa tidak masuk tol. Personel dari Polresta Tangerang melakukan pengawalan sampai di tempat tujuan,” jelas Wendy.
Diberitakan sebelumnya, ribuan buruh se-Provinsi Banten akan melakukan dialog dengan Gubernur Banten Wahidin Halim terkait upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2019. Wahidin diminta tidak mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.