Rutan Garut Antisipasi HIV WBP dan Buka Bersama

Penulis: Anna 

Berantas.co.id – Garut – Screening HIV untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Garut Jawa Barat sebagai satu bagian program pembinaan guna mengantisipasi masuknya virus HIV. Hal itu dikatakan Ai Satriani Kepala Klinik Rutan Garut, Kamis (7/6).

“Pemeriksaan kesehatan sebagai satu bagian rancangan program rutan ini menjaga kestabilan kesehatan bagi WBP. selain itu, pencegahan virus HIV menjadi keharusan dengan melakukan test darah bagi 87 warga binaan.” Ucap Ai.

Bertempat di ruang kesehatan rutan garut, Ai Satriani yang bekerjasama dengan dinas kesehatan kab. Garut telah memeriksa kesehatan dan mendeteksi untuk mencegah penularan virus HIV.

‘Jika hasil pemeriksaan darah didapati ada WBP yang terjangkit virus HIV, kami dengan cepat akan menanganinya secara intens.” Jelas Ai.

Dikatakannya, hasil test bersifat rahasia, apabila ada yang positif maka hanya petugas kesehatan dan WBP yang bersangkutan yang tahu. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi informasi buruk terhadap WBP yang terjangkit.

Selain itu, kesadaran prilaku tercermin dalam kebersamaan dan saling berbagi. Guna Memanusiakan dan memberikan HAK HAK WBP.

Bertepatan di hari yang sama selain screening HIV, rutan garut menggelar buka bersama WBP dengan keluarganya.

Menurut Averoes selaku pembina kerohanian rutan Garut saat ditemui wartawan jelang bukber, ia menyampaikan betapa pentingnya peran aktif keluarga bagi Warga Binaan.

“Psikologis WBP akan menjadi seimbang dan tidak merasa tersisihkan bahwa mereka adalah satu bagian dari kita yang mempunyai Hak untuk berbuka puasa bersama keluarga meski dalam kondisi yang berbeda.” Ulas Averoes.

Bukber ala rutan Garut menjadi prioritas utama di bulan suci Ramadhan. Indahnya berbagai sesama keluarga, juga menjadikan WBP lebih dimanusiakan.

“Meskipun bukber ini hanya diterapkan seminggu sekali yang kami gelar setiap hari Kamis, mulai pukul 17.00 wib sampai pukul 18.30 wib, itu akan menjadi kesan tersendiri dan memacu kepercayaan diri mereka bahwa betapa sayang dan rindunya keluarga bagi para WBP.” Tutup Averoes.

Comments

comments