Tiga Anak Punk Jalanan Dapat Bekal Keterampilan dari Mensos RI melalui Balai Residen Galih Pakuan Bogor

Penulis: Yuli

Editor: Redaksi

 

 

Berantas.co.id, Tasikmalaya,

Menteri Sosial memberikan arahan terkait penanganan terhadap fenomena Anak Punk dengan memberikan pelatihan berupa keterampilan agar mereka bisa mandiri.

Balai Residen Galih Pakuan Bogor menindaklanjuti arahan Mensos dan merujuk hasil asesmen dan observasi ketiga Anak Punk asal Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan memberikan keterampilan di Sheltered Workshop Baraya.

Usai sepekan, tiga anak yaitu If, Ra dan Re menerima bekal keterampilan berupa steam motor dan mendapatkan layanan pemenuhan hidup layak, kemudian dipulangkan pada Senin (12/4/2021) ke rumah keluarga masing-masing.

Untuk asesmen lanjutan dilakukan untuk pengembangan dari hasil skrining sebelumnya yang menyatakan bahwa If, Ra dan Re menyalahgunakan zat Benzodiazephine jenis Mextril, dengan kategori tingkat penggunaan sedang.

Juga, hasil asesmen lanjutan menggunakan instrumen University Rhode Island Change Asesmen Scale (URICA) menunjukan bahwa kondisi If dan Re berada pada tahap kontemplasi ditandai dengan adanya pernyataan bahwa sedang pada situasi permasalahan penyalahgunaan zat dan membutuhkan pertolongan.

Namun, kondisi berbeda dangan Ra yang masih berada pada tahap pre-kontemplasi. Bagi Ra perilaku penyalahgunaan obat yang dilakukannya bukan merupakan suatu masalah dan tidak perlu mendapatkan pertolongan. (Red/Hms)

Comments

comments