Deklarasi G1I Dalam Menangkal Hoax, Dihadiri Dua Pemuda Terduga Makar

Penulis : Redaksi

Berantas.co.id, Jakarta – Melihat maraknya info dan berita hoax di dunia maya menjelang Pemilu dan Pilpres 2019, menjadikan kaum milenial harus lebih cerdas. Terlebih Pilpres sudah sangat dekat dan tinggal menghitung hari.

Atas dasar itulah Generasi Satu Indonesia (G1I) mendeklarasikan dirinya disela Car Free Day, di bilangan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (03/02/19).

Acara yang dihadiri oleh Karo Multimedia Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Drs. H. Budi Setiawan M.Si., Sekjen GP Ansor DKI Jakarta H. Amirullah, Hary WargaNegara Harun Dewan Pembina BPP HIPMI dan Pelajar yang mengusung tema ‘Milenial Cerdas Anti Hoax Kawal Pemilu Damai’.

Selain itu acara juga beberapa rangkaian acara sebelum melakukan deklarasi, diantaranya kegiatan fun run di sekitar FX Senayan sampai bundaran Senayan. Tampak hadir ditengah acara yaitu Irwansyah dan Zainudin Arsyad yang terduga kasus makar pada 2017 silam, serta Irfan Maftuh seorang mahasiswa yang terkenal vokal dalam setiap aksinya.

Kedatangan Irwansyah tak lain untuk mendukung atas kegiatan Fun Run yang hari ini dilaksanakan oleh organisasi milenial Generasi Satu Indonesia di area Car Free Day. “Sebagai Dewan Pembina tentu saja saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas suksesnya acara tersebut,” ucap Irwansyah dalam pesannya.

Beberapa bulan menjelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres pada 17 April tentu saja memanaskan suhu dan eskalasi politik nasional, sehingga kegiatan semacam tadi menjadi sangat strategis dalam hal kampanye anti hoax.

Ia menilai, “generasi muda yang dikatakan apatis dan cuek terhadap situasi dan kondisi sekitar, sedikit terbantahkan oleh kegiatan tadi pagi yang diramaikan oleh kaum Milenial.

Sambutan masyarakat yang luar biasa dalam aksi memerangi hoax ini turut memberikan rasa optimisme akan penguatan demokrasi yang semakin baik di tanah air. Untuk itu, lanjutnya, “saran saya aksi positif ini perlu dilanjutkan di kota-kota besar lainnya,” harap Irwan.

Zainudin Arsyad mengemukakan hal serupa, ia katakan Pilpres damai itu harus dilakukan, sebagai anak muda menjaga kedamaian dalam Pilpres itu sangat penting. “Karena kalau terjadi gejolak politik di Pilpres 2019, maka mimpi dan cita-cita kita untuk menjadi pemimpin, pengusaha, orang sukses dan bermanfaat bagi banyak orang termasuk menjadikan bangsa kita bangsa yang berjaya di tahun 2045, itu akan sangat sulit,” imbuhnya.

Karena terjadinya gejolak politik akan merambah kepada sel-sel keutuhan negara akan mengalami kemerosotan. Maka dari itu peran anak muda menjadi penting sebagai pelopor menjaga kedamaian, sehingga Pilpres dapat terlaksana sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Ia meyakini bahwa hoax adalah salah satu yang akan merongrong kedamaian dan kesejukan kita. “Bisa kita lihat seperti di Mesir yang bisa hancur saat pemerintahan Hosni Mubarak, sebab banyaknya berita-berita bohong, sama seperti Tunisia dan lainnya yang dikarenakan masifnya hoax di media sosial,” tegasnya.

Ingat berawal dari hoax bisa berdampak dengan kekacauan politik, kita harus menyadari politik adalah hajat hidup orang banyak. Bukan hanya kita saja melainkan untuk generasi penerus kita.

Irfan Maftuh juga mengapresiasi atas terselenggaranya deklarasi tersebut, ia katakan G1I adalah solusi bagi kedamaian pesta demokrasi Pilpres 2019 nanti. Ia juga berpendapat G1I adalah cara mendobrak menuju Revolusi mental milenial menuju peradaban bangsa Indonesia, kita sebagai milenial harus mendorong dan melaksanakan Gerakan Satu Indonesia, satu demi keutuhan Bangsa Indonesia karena saya kira gerakan Indonesia adalah salah satu solusi untuk menyambut pesta demokrasi kita yaitu pilpres 2019 nanti.

“Dan milenial harus tau kalau hoax adalah racun yang berbisa bagi keutuhan negara kita, kemudian milenial harus tau kalau politisasi agama adalah sebuah kemunduran bagi demokrasi kita. Maka hari ini mari kita bersama bersama mendorong pemerintah dan aparatur negara untuk mengawal Kegiatan Generasi Satu Indonesia (G1I),” pungkasnya.

Comments

comments