Penulis : Redaksi
Sumber : Bryan
Berantas.co.id, Jakarta – Kabar yang cukup menghebohkan dunia hari ini adalah kasus penembakan di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3) pada pukul 13.45 waktu setempat.
Dua masjid tersebut menjadi sasaran aksi teror, Masjid Al Noor di kota Christchurch dan Masjid Linwood Islamic Centre di Kota Linwood.
Dalam aksi penembakan brutal tersebut, tercatat 49 orang dinyatakan tewas dan puluhan lainnya menderita luka-luka.
Hingga kini aksi penembakan dua masjid di Selandia Baru tersebut tuai kecaman, dan juga dilaporkan tragedi tersebut merupakan kejadian paling mematikan sepanjang sejarah di Selandia Baru.
Korban penembakan di Selandia Baru
Insiden ini membuat pemerintah Selandia Baru bergerak cepat, aparat keamanan terus melakukan pencarian dan mengejar pelaku.
Dalam sebuah video amatir, polisi akhirnya berhasil melumpuhkan seorang terduga pelaku teror. Detik-detik penangkapan direkam oleh pengendara mobil yang sedang melintas dari seberang jalan.
Dalam rekaman tersebut memperlihatkan seorang pria berhasil dilumpuhkan usai kendaraannya ditabrak mobil polisi, Jumat (15/3).
Diketahui bahwa pria bersenjata tersebut teridentifikasi sebagai pria Australia bernama Brenton Tarrant berusia 28 tahun.
Brenton Tarrant pelaku penembakan di dua masjid di Selandia Baru di Christchurch, 15 Maret 2019.
Hingga kini, tiga pria dan seorang perempuan sudah ditangkap atas penembakan mengerikan tersebut.
Seorang pria bersenjata, yang mengidentifikasi dirinya sebagai pria Australia bernama Brenton Tarrant, 28 tahun, menggunakan GoPro untuk merekam dirinya mengemudi ke masjid dengan membawa enam senjata api di mobilnya.
Tarrant juga mengunggah manifesto 73 halaman ke Twitter sebelum penembakan. Dalam manifesto, ia mengidentifikasi dirinya sebagai supremasi kulit putih dan anti-imigran.