Penulis : Bryan
Editor : redaksi
Berantas.co.id, Jakarta – Calon tunggal Kapolri Komjen Idham Azis punya sejumlah prestasi. Namanya mencuat saat bergabung dengan Densus 88 yang dipimpin mantan Kapolri Jendral Tito Karnavian menggerebek gembong bom Bali, dr Azhari.
Kabareskrim yang menjadi sosok pilihan Presiden Joko Widodo untuk memimpin Kepolisian RI ini memang sarat prestasi. Termasuk mendidik anak-anaknya.
Dua putra Idham, yakni Ilham dan Irfan, berhasil menjadi taruna Akademi Kepolisian (Akpol) dengan raihan nilai tertinggi dalam seleksi di tahun yang berbeda.
Putra pertamanya, Ilham Urane Aziz, berhasil meraih nilai terbaik dalam seleksi Akpol 2017. Berdasarkan data resmi Polri, Ilham menjadi peserta terbaik dari 331 peserta yang ada.
Dua tahun kemudian, tepatnya 2019, putra kedua Idham, Irfan Urane Aziz, juga mengikuti jejak sang kakak dan menjadi yang terbaik dari 264 calon taruna yang mengikuti seleksi taruna Akpol.
Kalau melihat sejarah pendidikan Irfan, hal itu tidak terlalu mengherankan mengingat Irfan sebelumnya memang juara Olimpiade Matematika Internasional.
Menanggapi keberhasilan dua putranya, mantan Kapolda Metro Jaya itu mengaku bangga.
“Ya tentu bangga dengan pencapaian mereka. Kewajiban saya memang menyiapkan yang terbaik untuk masa depan mereka,” ungkap Idham, Rabu (30/10) pagi.
Pria kelahiran 30 Januari 1963 ini mengungkapkan sejak kecil, dia dan isteinya secara bersama-sama menggembleng mereka.
“Kami (suami istri) membimbing mereka dari sisi akademis, fisik, dan mental, sehingga kemudian mereka sukses dalam studi,” tutur Idham.
Fitri Handari Idham, isteri Idham Azis menambahkan, sangat bersyukur atas pencapaian kedua puteranya.
“Ya tentu kami bersyukur dengan pencapaian mereka, tapi perjalanan dan perjuangan mereka ke depan masih panjang. Kami sebagai orangtua hanya bisa mensupport dan mendoakan. Kami mensupport apa pun pilihan bidang masa depan yang mereka pilih, meski ternyata keduanya memilih melanjutkan pendidikan di Akpol,” tutur lulusan Universitas Indonesia itu.
Perempuan kelahiran Pangkep, 18 Februari 1975, itu menuturkan salah satu kunci sukses dalam membimbing anak-anaknya adalah terus membangun komunikasi.
“Intinya, anak dan orangtua harus saling terbuka. Orangtua harus bisa dijadikan tempat bertanya,” ujar Fitri.