Penulis: Yuli
Editor: Redaksi
Berantas.co.id, Cileunyi,
Lekang oleh waktu tergugat jelas di wajah lanjut usia (lansia). Sorot mata kabur dan langkah lunglai, sedikit terobati di sisa usia dengan kehadiran Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM).
Rasa sepi selalu menemani karena tidak ada teman sebaya menjadi hari-hari kosong ema Ipo, 82 tahun. Seiring kehadiran RBM dan kampung ramah lansia, perasaan sepi ema Ipo dan teman sebayanya mulai terobati.
“Sudah dua tahun saya mengikuti kegiatan RBM dan senang rasanya bisa senam, berenang dan bertemu teman sebaya,” ucap ema Ipo di Kampung Cikoneng, Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (23/5/2021).
Hal sama dirasakan ema Rum, yang juga saudara kandung ema Ipo, mengikuti kegiatan di RBM setiap Sabtu pagi yaitu kegiatan senam untuk lansia.
“Saya ikut senam di sini setiap Sabtu pukul 7 pagi dan setelah senam suka bercerita di masa lalu dengan teman- teman yang sebaya, dilanjutkan makan-makan jadi bahagia rasanya,” tutur ema Rum.
Kehadiran RBM dan kampung ramah lansia, tidak lepas dari sosok inspiratif, Fitri, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang sabar dan telaten mendampingi dan mendengarkan cerita para lansia dan saling menyemangati.
“Saya mengelola kegiatan sosial termasuk lansia. Sebelumnya ada keluhan dari warga karena yang dibantu kebanyakan orang masih muda, tapi kenapa para lansia tidak pernah dibantu,” ucap Fitri.
Kegiatan RBM pun disambut bahagia oleh para lansia, mulai dari bisa mengatasi jenuh di rumah, melatih lansia menabung hingga lansia bisa berjalan-jalan ke tempat wisata.
“Jelas, sangat senang bisa berjalan-jalan, apalagi kalau tempatnya belum pernah mereka kunjungi sehingga tingkat stress di masa tua dapat berkurang dan berganti dengan suasana bahagia,” ungkap Fitri.
Sosok Fitri dan PSM ibarat dua sisi mata uang, tidak bisa dipisahkan. Keterbatasan fasilitas bukan penghalang bagi Fitri yang bercita-cita terus menemani para lansia untuk terus bahagia hingga akhir masa tiba.(Yuli)