Penulis : redaksi / alam
Berantas.co.id – Garut – Belakangan ini beberapa issue besar menerpa dunia pendidikan di lingkungan kependidikan dinas pendidikan pemda garut, kasus pelecehan terhadap guru honorer diatas umur 35 tahun (honorer kadaluarsa) yang tersampaikan melalui statement dari oknum Pjs. KADISDIK PEMDA Garut sehingga mengundang reaksi panas dari para guru pendidik secara umum.
issue LGBT yang mengemuka berawal dari grup media sosial facebook menuai aksi keras dari masysrakat luas yang dituangkan dalam aksi peduli “menolak dan mengecam prilaku LGBT beredar di lingkungan masyarakat garut yang agamis, belum lama ini terjadi lagi penganiayaan siswa oleh oknum guru, Ds (58) di SD Sukamanah 3 desa sukamanah, kecamatan bayongbong, garut. Yang mana kejadian-kejadian tersebut mengundang perhatian serius dari Bupati Garut, H. Rudy Gunawan.
Bupati menyatakan permohonan maaf atas terjadinya insiden di SD sukamanah 3, bayongbong.
”Selaku bupati garut, saya mohon maaf atas terjadinya insiden ini. “ujar Bupati Rudy Gunawan, Jumat 26 Oktober 2018.
“Ditambahkan bupati, pihaknya sudah memerintahkan dinas pendidikan dan pengawas guru untuk segera melakukan introspeksi kedalam Korp guru.
”Saya minta kejadian ini pertama dan terakhir terjadi di garut, guru harus lebih profesional dan menjadikan anak didik sebagai anak yang harus mendapatkan perlakuan baik dengan penuh kasih sayang, apalagi ada program Embun Pagi. “Tambah bupati.
Lanjut Rudy Gunawan, “pasca kejadian saat itu juga dirinya langsung menginstruksikan kepada dinas pendidikan bidang SD dan camat kecamatan bayongbong untuk melakukan penelitian ke lapangan dan menghubungi keluarga korban.
”Saya langsung mengintruksikan dinas pendidikan SD dan camat bayongbong untuk meneliti kejadian di SD sukamanah 3 bayongbong dan mendatangi keluarga siswa. “jelas Rudy Gunawan menegaskan.
Sementara itu Pjs. Sekertaris Dinas (SEKDIS) Pendidikan, Yuda Imam Pribadi membenarkan, ” pasca kejadian Disdik garut melalui Kabag Umum, Asep Saeful untuk turun ke lokasi kejadian.
”Saat ini semua laporan temuan dilapangan telah dilaporkan kepada pimpinan. “ungkap Yuda.
Sedangkan Kabid SD, Ade Manadin mengatakan, “saat ini pihaknya menyiapkan tim trauma healing untuk memantau kondisi bocah SD yang menjadi korban kekerasan oknum guru di Bayongbong.
“Kami sudah siapkan tim trauma healing. Peserta didik harus diselamatkan dan harus tetap sekolah. “Papar Kepala Bidang SD Disdik Garut, Ade Manadin.
Sebelumnya sempat beredar Video pengakuan 3 siswa SD yang dianiaya oleh oknum guru di Media Sosial (Medsos) dari informasi siswa tersebut yang merupakan murid SD sukamanah 3 bayongbong, garut yang dianiaya oleh DS (58), guru pengajar di sekolah tersebut. (Denso/Alam)