Tangkal Isu Hoax dan Radikalisme, HIMMAH Banten, Gelar Dialog Kebangsaan

Penulis : hakim

Berantas.co.id, Jakarta – Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Provinsi Banten menggelar dialog kebangsaan, bertema ‘Semangat Kebangsaan, Peran Serta Pemuda dan Mahasiswa Menjaga Konsdusifitas Menyonsong Pileg dan Pilpres Tanpa Hoax’, di Aula Fifo Resto, Tangerang selatan, Sabtu (17/11/18).

Dialog yang diikuti ratusan mahasiswa ini merupakan salah satu wujud menjaga persatuan dan kesatuan menjelang pesta demokrasi di Indonesia.

Ketua Umum HIMMAH Banten Ginanda Siregar mengatakan, kita ingin ke depannya Indonesia bisa teguh dengan nilai-nilai luhur, kebersamaan, saling menghargai dan kita harap dalam dialog kebangsaan nanti nilai-nilai itu muncul. Kita bisa diseminasikan dan viralkan agar menjadi salah satu bentuk edukasi ke bangsa ini,” kata Ginanda ketika di wawancarai.

Saat ini seringkali agama dan kebangsaan dibenturkan. Ini yang kita tidak ingin terjadi, karena agama dan kebangsaan itu harusnya menyatu. Ketika Bung Tomo meneriakkan Allahu Akbar itu satu nafas dengan merdeka. Dan kita juga tahu betul bagaimana Piagam Jakarta dirumuskan, disitu nafas keagamaan dan nafas kebangsaan selalu menyatu,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Ginanda ketika ada yang membenturkan nilai keagamaan dan nilai kebangsaan harus diluruskan karena keberagaman dan kebangsaan harusnya dalam satu tarikan nafas.

“Kita sebagai Pemuda dan mahasiswa yang berperan dalam mempertahankan keutuhan NKRI diharapkan jangan mempertajam perbedaan agama karena harus diselaraskan melalui titik temu nilai-nilai agama. Karena beragama atau berkeyakinan yang terlalu ekstrim menimbulkan disintegrasi bangsa.

Tokoh Pemuda Nasional ini menjelaskan, “Indonesia tidak pernah bertentangan dengan Islam, karena nilai Pancasila sejalan dengan nilai-nilai Islam. Ia berharap kedepannya segala bentuk perbedaan, perselisihan yang terkait dengan Bhineka Tunggal Ika tidak pernah terjadi lagi di Indonesia,” ungkapnya.

Dengan itu kita berharap ini tidak hanya memikirkan masalah domestiknya, tetapi juga berkontribusi pada negara, bangsa dan masyarakat.

Comments

comments