Penulis : redaksi / Mustofa HK
Berantas.co.id, JAKARTA -Jumat (28/9/2018) dalam pernyataan di berbagai media, Ridzki Kramadibrata menyebut bahwa aksi demo yang dilakukan oleh para mitra driver onlinenya baik roda empat maupun roda dua bahwa ada motif politik dibalik aksi-aksi tersebut, pernyataan Ridzki khususnya pada aksi roda dua adalah lebay sangat disayangkan.
Garda menyayangkan pernyataan tersebut dan ini adalah bentuk arogansi Grab yang tidak mampu menerima aspirasi para mitra driver onlinenya secara aspiratif, bahkan cenderung memprovokasi agar para mitranya merespon untuk lakukan kembali aksi-aksi yang lebih masif, karena menyebut bahwa aksi yang dilakukan oleh para mitranya dilakukan hanya oleh segelintir driver online yang tidak mewakili jumlah driver online yang ada.
Selagi pihak Grab tidak aspiratif terhadap tuntutan mitranya yang hanya menginginkan keadilan dan peningkatan kesejahteraan, maka para mitra driver online akan menjawab pernyataan Ridzki Kramadibrata dengan aksi-aksi yang akan makin masif dan para mitrapun akan bergabung dalam aksi besar gabungan roda dua dan roda empat.
Aliansi-aliansi roda dua dan roda empat dalam pertemuan gabungan pada Kamis (27/9/2018) di Jakarta sepakat untuk menjawab pernyataan-pernyataan Ridzki di berbagai media dengan aksi masif gabungan secara bergelombang setiap bulan bahkan setiap minggu, baik aksi ke kantor-kantor Grab maupun ke instansi-instansi Pemerintah terkait transportasi online bahkan kami siap lakukan aksi mingguan di Istana Merdeka menagih janji Presiden RI yang sudah perintahkan para menterinya untuk selesaikan permasalahan driver online pada Selasa (27/3/2018) lalu di Istana Merdeka, saat menerima perwakilan Garda di ruang oval.
Negara dan Pemerintah seharusnya tidak boleh tutup mata akan hal ini, atau apakah ada oknum Penguasa bermain mata dibalik perusahaan aplikator sehingga perusahaan aplikator menjadi arogan dan provokasi mitranya untuk terus lakukan aksi massa turun ke jalan, sehingga permasalahan driver online juga tidak kunjung dapat diselesaikan hingga saat ini.
Jakarta, Jumat 28 September 2018
Igun Wicaksono
Presidium Garda Indonesia