Penulis : halim
Berantas.co.id, Jakarta – Generasi yang lahir pada era tahun 1980-an hingga 2000-an, merupakan generasi yang dinilai paling rentan tertelan oleh berita bohong atau hoax. Generasi milenial adalah yang paling rentan terhadap bahaya hoax. Sangat disayangkan jika Indonesia yang harusnya bisa menikmati bonus demografi di 2030 nanti, malah diisi oleh orang-orang yang tidak cerdas dalam bermedia sosial.
Padahal generasi milennial bisa menjadi kelompok yang dapat membantu memerangi hoax yang bertebaran di masyarakat. Mau tak mau generasi milenial harus diberikan sosialisasi akan bahaya dari penyebaran berita hoax itu sendiri. Salah satunya dengan menggelar dialog kebangsaan milenial yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) dengan tema ‘Peran Strategis Pemuda dan Mahasiswa Dalam Menyikapi Tahun Politik 2019’. Ketua PGK Bursah Zarnubi mengatakan untuk mengedukasi kaum milenial ini terdapat dua media, pertama dengan dialog dan kedua dengan pelatihan lokakarya.
“Pertama, harus dikenali dulu literasi digital itu sebagaimana fungsinya, dalam mengatur aplikasi serta memberikan konten. Kita terus menerus secara masif ini kedepannya, agar mereka mengerti apa peranan literasi digital dalam membangun wawasan kebangsaan guna memperkokoh persatuan dan menjaga pancasila,” kata Bursah di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (02/12/18).
Supaya keterbelahan ini bisa direkatkan kembali, bahwa demokrasi itu ada perbedaan apalagi menjelang Pilpres. Namun semua itu lazim, terlebih kita harus menghindari hal-hal yang bersifat membelah.
Sedangkan yang kedua, tambah Bursah, “dengan kegiatan seperti ini forum dialog dan harus juga digencarkan kemana-mana kaum milenial harus dilibatkan. Dengan diskusi ini dapat bertukar pikiran memperkuat literasi juga narasi,” pungkasnya.
Melalui dialog ini semua informasi mengenai kebaikan dari fungsi digital, dapat bermanfaat bagi pembangunan ekonomi dan politik demokrasi.
Para pembicara yang hadir ialah Adi Prayitno (pengamat politik), Hizar Ahmad Saputra (Ketua umum Himma Persis 2016-2018), (Zainuddin Arsyad Pemuda Alumni 212), Keynote Speech Bursah Zarnubi (Ketua umum PGK) dan puluhan mahasiswa dari berbagai almamater.