Kontributor : tile
Editor : Redaksi
Berantas.co.id Jakarta – Pernyataan Ananda Badudu terkait mahasiswa tidak didampingi pengacara dan diperiksa secara tidak etis adalah tidak benar (Hoax).
Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bakal melayangkan Somasi dan meminta vokalis sekaligus aktivis Ananda Badudu. Somasi dilakukan guna mengklarifikasi pernyataannya soal mahasiswa tidak didampingi pengacara dan diperiksa secara tidak etis.
AKP Rovan Richard Mahenu mengatakan, bahwa pernyataan Ananda tersebut tidak benar (Hoax). Dia menilai pernyataan Ananda sudah menjatuhkan nama baik Polri, khususnya Polda Metro Jaya.
“Kami akan mengirimkan somasi ke Ananda Badudu. Apa yang dia nyatakan kepada Media silahkan bantah, memberikan pernyataan dan kabur. Ada nama baik Polri yang dipertaruhkan,” ujar Rovan diMakopolda Metro Jaya, Senin (30/09).
“Apa yang disampaikan oleh Badudu sudah kejam. Karena, sama saja Badudu telah menyudutkan Polri secara umum”, ujarnya.
AKP Rovan menunjukan kepada Media rekaman CCTV yang memperlihatkan Ananda tengah dimintai keterangan Subdit Resmob Polda Metro Jaya. Dia mengklaim semua mahasiswa yang ditahan diperlakukan secara manusiawi.
“Ruangan kami saat (Badudu) diperiksa tidak ada orang, CCTV ini dia (Badudu) lagi makan. Jadi begitu kejamnya pernyataan Ananda Badudu yang menyudutkan Resmob dan Polri pada umumnya,” ujarnya.
Dalam CCTV tersebut terlihat dua mahasiswa bernama Hatif Adulrrahman dari Unpad dan Ahmad Nabil Bintang dari UIN Jakarta didampingi oleh kuasa hukumnya.
“Ini Hatif diperiksa, kanannya ada pengacara. Jadi semuanya ada bukti, sebelum Hatif, diperiksa dulu Nabil. Masyarakat bisa melihat siapa yang berbohong siapa yang tidak. Jadi jangan menyesatkan masyarakat dengan pernyataan yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Sebelummya, Ananda Badudu menyatakan kalau Mahasiswa tidak diberikan bantuan hukum saat diperiksa oleh Subdit Resmob Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
